Kajian Linguistik Kontrastif: Kalimat Permohonan Direktif Bahasa Jepang Dan Bahasa Jawa

  • ISBN : 978-602-475-348-1
  • Penulis : Teguh Santoso
  • Kategori : Bahasa & Sastra
  • Ukuran : 14 X 20 cm
  • Halaman : xviii, 230 Halaman
  • Penerbit : Deepublish
  • Sinopsis :
Buku ini terdiri dari beberapa bab. bab pertama berisi pendahuluan, bab dua membahas tentang kontrastivitas kalimat permohonan direktif bahasa Jepang dan bahasa jawa, bab tiga tentang kalimat permohonan direktif bahasa Jepang dan bahasa jawa, dan bab empat berisi penutup.

Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang arbitrer (manasuka) yang digunakan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dan menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Salah satu pengertian bahasa yang lazim dikutip oleh para peneliti bahasa adalah bahasa merupakan alat untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran atau perasaan kepada orang lain, baik itu dilakukan secara lisan atau tulisan. Jadi, sangat jelas bahwa bahasa adalah suatu alat atau aturan yang digunakan manusia dalam melakukan komunikasi antar sesamanya baik komunikasi tersebut dilakukan secara lisan atau tulisan (Soepardjo, 2012: 1-2). Di antara sekian banyak bahasa yang ada di dunia, bahasa Jepang dapat dipadankan dengan bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Madura, bahasa Bali, dan lainnya yang terkenal sekali dengan adanya sistem unggah-ungguh, undak-usuk yang teratur dan cukup variatif jumlahnya. Unggah-ungguh atau undak-usuk merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya didasarkan pada tingkat-tingkat kelas atau status sosial interlokutornya (Suwito, 1983:25) dengan undak-usuk harus menyadari lebih dulu posisi sosialnya terhadap materi wicara.

Tema penelitian mengenai perbandingan bahasa Jepang dan bahasa Jawa telah diteliti sebelumnya oleh Kazuko Ishii dengan judul Perbandingan Sistem Unggah-ungguh dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Jawa. Dalam penelitian Ishii (1991), pengkontrasan kedua bahasa itu lebih memfokuskan pada sistem unggah-ungguh bahasa Jepang dan bahasa Jawa. Hasil penelitiannya adalah bentuk keigo dalam bahasa Jepang yang terdiri dari Sonkeigo dikontraskan dengan Krama Inggil, Kenjoogo dengan Krama Andhap, Teineigo dengan Krama, dan Futsuugo dengan Ngoko dalam bahasa Jawa. Selanjutnya, Hartati (2008) dengan judul Undak-usuk Bahasa Jepang dan Bahasa Jawa: Sebuah Perbandingan Menurut Hartati (2008), undak-usuk bahasa Jawa terbagi atas 3 tingkatan yang terdiri dari 11 subtingkatan undak-usuk.

Pemesanan Buku Melalui Toko Resmi Kami di :



0 komentar: